Dastan si anak tukang makan udah 2 hari ini mogok makan berat (baca:nasi) dia cuma mau makan buah, atau cemilan-cemilan yang lain, makan nasi bener-bener nolak. π
Selama 25 bulan, baru sekarang nih dastan nolak makan berat sampai 2 hari, dan itu juga makan pagi, siang, malam. Jujur dalam hati mom galau, mikir kenapa yaaa? soalnya tiap ditanya kenapa ga mau makan? selalu mengalihkan pembicaraan, dan kalau ditanya mau makan apa? selalu ngga jawab π mungkin dastan sedang bosan makan makanan yang pakai piring. π
Dastan: mom, datan mau main cama emom di ual (dastan mah main sama emom diluar).
Mom: boleh, tapi makan dulu ya..
Dastan: ngga, ga mau makan.
Mom: ini udah jam 10, udah siang dastan belum sarapan. Boleh deh main sepeda di luar tapi sambil makan.
Dastan: ngga, ga mau makan. Mau main aja. (kemudian nangis)
Mom: ya udah kalau ngga mau makan, mom juga ngga mau nemenin main diluar. (ancaman)
Dastan: aaahh, mau main di ual. Sambil mamam.
Mom: nah gitu dong, ok deh kita keluar.
Masuk suapan pertama, kemudian di keluarin lagi sama dastan, suapan ke dua dan seterusnyapun sama, akhirnya dia tetep ngga makan.
See? apakah ancaman mom buat ga nemenin main kalau ga mau makan berhasil? NO. Dia hanya acting bilang mau makan di luar dan setelah dapet yang dia mau (main di luar) tetep gagal makan. π
Jujur, tantangan untuk mengubah ancaman itu sangatt menantang, entah karena memang pola asuh dari orang tua dulu, mom selalu refleks mengancam dastan ketika dastan menolak perintah yang mom kasih. Dan ini ternyata harus di ubah. Mengubah ancaman ini butuh waktu panjang, karena setiap ketemu anggota keluarga yang lainpun ya memang selalu menggunakan ancaman ketika dastan menolak. πDan bukan hal mudah mengubah kata-kata ancaman menjadi ajakan ataupun meberi pilihan ke anak bagi orang yang belum terbiasa seperti saya. Butuh waktu mikir agak lama buat merangkai kata penggantinya. π
Tapi sedikit-sedikit mom coba yaa dastaan, biar mom ga ngancam-ngancam dastan lagi. π
#hari8
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar